HEY: bukan inbox zero; no consent, no attention
Ketika tulisan ini dibuat sedang ada badai David (dhh) vs Goliath (Apple) πͺοΈ. Tapi saya hanya ingin mengulas tentang HEY-nya saja π.
HEY adalah sebuah layanan baru yang dibuat oleh perusahaan yang membuat Basecamp. Layanan ini didasari layanan penyedia email. Mereka memberikan alamat email seperti layaknya GMail dan Outlook. Yang menjadi pembeda adalah mereka memberikan alternatif cara menggunakan email. Ini tertuang dalam manifesto yang mereka sebut sebagai the HEY way.
Ada satu bagian yang sangat menarik bagi saya: You don't need to read everything. Kenapa menarik? Karena ini berkaitan dengan obsesi sebagian besar orang untuk membuat Inbox mereka kosong, atau Inbox Zero. Pada HEY, Inbox Zero tidak mendapatkan perhatian. Atau HEY didesain untuk tidak mengincar Inbox Zero.
Inbox Zero, sebuah usaha yang sia-sia
Jika kamu menggunakan GMail, kamu akan memperoleh ilustrasi ini jika kamu berhasil mengosongkan Inbox-mu dengan cara mengarsipkan semua e-mail.
Namun untuk memperoleh kondisi ini, seseorang harus mengarsipkan semua e-mail dalam inbox-nya. Ini pekerjaan yang mustahil diselesaikan karena e-mail tak henti-hentinya datang. E-mail baru akan datang setiap kamu mendaftarkan diri ke sebuah website atau aplikasi.
Filter tidak membantu
Bagi orang yang mengerti cara menggunakan filter, mereka bisa secara otomatis mengarsipkan e-mail (atau "skip inbox") sesuai kriteria tertentu. Namun keberadaan fitur ini sangat tersembunyi. Hanya ada di menu Settings di aplikasi web yang hanya bisa dilihat di desktop.
Namun untuk setiap e-mail yang baru pertama kali kamu terima dari seseorang, kamu harus membuat filter yang baru jika ingin mengarsipkan e-mail tersebut secara otomatis. Pekerjaan yang repetitif dan membosankan, namun harus terus dilakukan untuk mencapai inbox zero. Hingga saat ini saya memiliki 100 lebih filter di GMail.
Screening pengirim perdana
HEY menghalangi semua e-mail masuk ke dalam inbox. Jika seseorang mengirimkan e-mail ke HEY untuk pertama kalinya, mereka akan masuk dalam halaman Screening. Kamu akan melihat sebuah penanda kecil di inbox jika seseorang masuk dalam Screening.
Pada halaman Screening, kamu bisa memilih, apakah e-mail mereka cukup penting untuk masuk inbox. Jika tidak, maka kamu tidak akan melihat e-mail mereka di manapun kecuali di halaman Everything (atau All Mails di GMail).
Brilianπ‘! Memecahkan problematika saya dengan Filter di GMail. Sesimpel memilih "Yes"/"No" saja. Inilah jawaban HEY untuk inbox zero: No consent, no attention. Jika kamu tidak izinkan (approves), maka kamu tidak perlu ladeni.
Consent itu bukanlah hal baru
Sebenarnya ini bukan hal yang baru di dunia messaging. Kamu sering lihat di aplikasi chat manapun, jika seseorang baru pertama kali mengirimkan pesan kepadamu, maka akan ada opsi untuk memblokir, report, atau spam. Ini kurang lebih sama di HEY. Hanya saja dibungkus dengan konsep Screening dan baru pertama kali saya temui dari layanan penyedia e-mail.
Bukan untuk email bisnis
Saya tidak yakin email yang mendukung bisnis akan diuntungkan dengan konsep ini. Sebagai contoh, apabila kamu membuat e-mail untuk customer service, tentunya kamu akan menerima hingga ribuan e-mail dari orang yang berbeda-beda. Ini akan membuat proses Screening menjadi sangat repetitif dan memberatkan.