Calendly: Adaptasi Kebiasaan Baru dengan meminta izin untuk bekerja dari kantor

Calendly: Adaptasi Kebiasaan Baru dengan meminta izin untuk bekerja dari kantor

Ya, betul. Anda tidak salah membaca. Kita akan mulai terbiasa meminta izin untuk bekerja dari kantor 💼.

Hari ini adalah hari ke 58 ketika Cookpad Indonesia mengharuskan karyawannya untuk bekerja dari rumah atau WFH. Setelah hampir 3 bulan WFH, kini saatnya untuk mulai membuka kantor — yang masih terbilang baru ini, secara perlahan-lahan.

Pembatasan kerumunan

PSBB masih berlangsung walaupun sudah semakin longgar. Namun kami tetap memberikan batas maksimum 5 orang saja yang boleh masuk ke kantor. Namun apabila PSBB kembali mengetat, kantor tidak segan-segan untuk ditutup kembali 🙅.

Booking dengan Calendly

Calendly adalah sebuah layanan manajemen event yang memberikan fitur booking dengan gratis. Biasanya dipakai untuk booking meeting. Fitur dan desain yang sederhana merupakan nilai tambah yang patut diperhitungkan.

Dalam hal ini, saya menggunakan fitur group meeting sebagai dasar sistem booking untuk bekerja dari kantor 🙈. Berhubung tidak ada layanan yang secara spesifik mengakomodasi sistem booking untuk bekerja, saya harus kreatif melihat layanan yang ada.

Meeting 8 jam == Kerja 1 hari

Berhubung layanan ini ditujukan untuk meeting, saya mengkonfigurasi waktu perjanjiannya menjadi 8 jam 😱! Hehe, ini tentunya adalah workaround. Delapan jam adalah waktu yang biasa digunakan untuk bekerja seharian.

Setiap orang dapat booking untuk bekerja hingga 14 hari ke depan.

Terkoneksi aplikasi calendar

Calendly menyediakan opsi untuk terhubung dengan Google Calendar atau Apple Calendar. Pada detail event akan terlihat berapa kuota yang tersisa dan siapa saja yang sudah memesan.

Dengan Zapier, terhubung ke Slack

Calendly tidak memberikan integrasi ke Slack. Namun tak perlu kuatir, sebab ada Zapier yang bisa menengahi.

Setiap kali ada yang booking, akan muncul di Slack dalam channel privat kantor

Kreatif karena keterbatasan

Moral dari tulisan ini adalah kita perlu menjadi kreatif di tengah keterbatasan. Tidak akan ada sebuah fitur standar yang dapat memenuhi kebutuhan kita secara pas. Fitur custom sudah pasti mahal dan pasti ditawarkan dengan harga enterprise.


Thanks to @benjaminchild for making this photo available freely on @unsplash 🎁 https://unsplash.com/photos/0sT9YhNgSEs

Mastodon